Literasi tidak terlepas dari proses berkomunikasi untuk menyampaikan informasi yang bermakna. Proses berkomunikasi membutuhkan 4 (empat) keterampilan, yaitu dengar, ucap, baca, dan tulis. Untuk mengembangkan ke-empat keterampilan tersebut, kita dapat mulai dengan menganalisis capaian pembelajaran sesuai dengan fase. Dalam konteks kompetensi literasi kelas awal ini, mengacu pada fase A.
Di setiap fase terdapat kompetensi yang diharapkan dan kompetensi yang dapat dicapai oleh murid di akhir fase. Setelah menganalisis capaian pembelajaran, dilanjutkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran dengan cakupan 9 (sembilan) komponen literasi.
Berikut ini adalah 9 (sembilan) komponen literasi di kelas awal, yaitu:
- Kesadaran Cetak
- Fonologi
- Pengetahuan Abjad
- Fonik
- Pemahaman
- Kosakata
- Tata Bahasa
- Menulis
- Berbicara
Kesadaran cetak adalah pengetahuan tentang fungsi dan aturan dalam penulisan. Kesadaran cetak perlu diajarkan agar murid memahami aturan-aturan dalam penulisan dan dapat membedakan jenis buku fiksi dan nonfiksi.
Fonologi adalah pengetahuan tentang bunyi-bunyi bahasa. Pengajaran fonologi dimulai dari tingkat kalimat hingga bunyi terkecil. Komponen ini penting diajarkan untuk membantu murid dalam merangkai bunyi huruf (membaca), juga mempermudah murid menulis kata yang disebutkan (dikte).
Pengetahuan abjad adalah pengetahuan tentang huruf-huruf dalam alfabet (nama, bunyi, dan bentuk huruf). Pengetahuan abjad penting diajarkan pada murid karena dalam komponen ini mereka tidak hanya diajarkan nama dan bunyi huruf, akan tetapi juga dikenalkan bentuk huruf dan cara menuliskan huruf dengan benar.
Fonik adalah pengetahuan tentang proses penggabungan simbol-simbol huruf. Fonik berkaitan dengan cara membaca dan menulis sehingga fonik diajarkan setelah murid mengetahui bunyi huruf dan simbol huruf (pengetahuan abjad).
Pemahaman adalah kemampuan memahami isi bacaan. Manfaat pengajaran pemahaman yaitu agar murid lebih mudah memahami bacaan yang didengar/ dibaca dan murid bisa merangkum dari pemahaman mereka.
Kosakata merupakan perbendaharaan kata yang mempunyai arti atau makna. Manfaat pengajaran kosakata adalah menambah perbendaharaan kata murid, sehingga pemahaman mengenai suatu bacaan dapat meningkat dan membantu proses komunikasi murid itu sendiri. Pengajaran kosakata bukan kegiatan menghafal kata-kata baru, tetapi memahamkan arti kata-kata baru dengan menggunakan kata yang mudah dipahami murid dan merujuk kepada konteks sekitar.
Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Tata bahasa juga mengajarkan murid tentang logika berbahasa. Kemampuan ini menjadi modal untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Menulis adalah suatu kegiatan yang menghasilkan satu catatan atau informasi. Pengajaran menulis dapat memberikan manfaat, misalnya memahami kegiatan menulis, ciri-ciri tulisan yang baik dan benar, dan bentuk tulisan maupun bacaan.
Berbicara adalah mengucapkan kata, kalimat, dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan dan makna kepada orang lain. Pengajaran berbicara ini mempunyai manfaat untuk meningkatkan sikap percaya diri sehingga murid dapat mengekspresikan keinginan dan kebutuhan menggunakan bahasa mereka. Sikap berbicara selanjutnya menjadi pembiasaan, misalnya ketika presentasi di kelas atau pada saat memimpin doa.
Sumber:
Buku Panduan Praktik Pembelajaran Literasi Kelas Awal untuk Guru
Kemendikbudristek 2022