Teknik-teknik penilaian formatif sangat berkaitan dengan metode pembelajaran yang dilakukan. Metode pembelajaran yang dapat mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan pada keterampilan abad ke-21 antara lain pembelajaran dengan metode ilmiah, inquiry/discovery learning, pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), dan pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning). Metode-metode pembelajaran tersebut dapat mengukur kemampuan keterampilan abad ke-21 yang mencakup 3 hal, yaitu literasi dasar (bagaimana siswa dapat menerapkan keterampilan dasar sehari-hari), kompetensi 4 C (critical thingking/problem solving, creativity, communication, colaboration), dan kualitas karakter (bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis). Berdasarkan metode pembelajaran yang digunakan, guru dapat mengembangkan teknik penilaian formatif dan instrumen penilaian yang tepat untuk memantau ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
Pengembangan teknik penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian formatif berkaitan dengan beberapa metode pembelajaran di atas dapat dikelompokkan dalam bentuk-bentuk kegiatan antara lain:
- Pertanyaan
- Diskusi
- Aktivitas
- Konferensi
- Interviu
- Penilaian diri
Teknik penilaian formatif dalam bentuk pertanyaan dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang sedang disampaikan. Pertanyaan dapat diberikan pada saat awal pembelajaran, selama proses pembelajaran, atau setelah pembelajaran selesai. Pertanyaan dapat diberikan secara lisan atau tertulis yang diberikan pada setiap siswa, kelompok, atau semua siswa di kelas. Pertanyaan dapat diberikan mulai dari pemahaman yang rendah atau Lower Order Thinking Skills (LOTS) sampai ke pemahaman yang tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) sehingga terlihat pada level mana siswa belum menguasai materi yang sudah disampaikan.
Teknik penilaian formatif dalam bentuk kegiatan diskusi dilakukan dengan cara menyajikan suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama dalam kelompok atau kelas berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Diskusi memungkinkan siswa untuk meningkatkan wawasan dan kedalaman pemahaman mereka untuk mengklarifikasi informasi yang terbaru atau informasi yang salah, kemampuan berargumentasi, dan kemampuan berkomunikasi.
Teknik penilaian formatif dalam bentuk aktivitas dilakukan dengan cara meminta siswa untuk menunjukkan pemahaman konsep yang dimilikinya melalui aktivitas yang dilakukan di dalam kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas. Teknik penilaian ini memungkinkan siswa untuk terampil/ kreatif dalam melakukan/ mengerjakan suatu tugas dengan menerapkan konsep-konsep yang sudah dipahaminya sesuai dengan capaian kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran yang dilakukan.
Konferensi adalah pertemuan untuk menyampaikan pendapat atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah/topik tertentu yang dihadapi bersama. Dalam konteks penilaian formatif, konferensi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama sehingga kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi dapat teramati dengan baik.
Interviu dilakukan untuk mengetahui kesalahpahaman umum dengan cara memprediksi tentang kesalahan konsep, prinsip, atau proses yang sering dilakukan siswa. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara bertanya kepada siswa apakah mereka setuju atau tidak dengan pernyataan dari suatu masalah dan menjelaskan alasannya. Interviu biasanya dilakukan antara guru dan satu orang siswa atau lebih. Pertanyaan-pertanyaan pada interviu sangat fokus untuk menggali seberapa jauh pemahaman siswa untuk konsep tertentu.
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta siswa untuk menilai hasil pekerjaan dengan merujuk pada rubrik/ kriteria yang harus dicapai, umpan balik yang ditulis guru pada hasil tugas yang dilakukan, atau masukan hasil diskusi pada saat siswa menunjukkan kinerjanya. Siswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi proses pembelajarannya dengan mencermati kriteria yang sudah diberikan, berdiskusi dengan teman sejawatnya, dan diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil evaluasi dirinya.
Pada saat tatap muka pembelajaran. pengembangan teknik penilaian formatif tidak harus satu jenis kegiatan saja, tetapi dapat mengacu pada lebih dari satu jenis kegiatan penilaian tergantung pada waktu yang disediakan, misalnya:
- Kegiatan diskusi membahas suatu topik dapat dilanjutkan dengan kegiatan pemberian pertanyaan;
- Kegiatan dalam bentuk aktivitas di laboratorium dapat dilanjutkan dengan diskusi terkait hasil percobaan atau kasus yang berkaitan dengan proses/ hasil percobaan;
- Pertanyaan tertulis dapat dilanjutkan dengan penilaian diri setelah diberi kunci jawaban setelah siswa selesai menjawab pertanyaannya.
Penilaian formatif dilakukan untuk mengetahui kemajuan dalam menguasai kompetensi yang diharapkan baik untuk aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Prinsip dari kegiatan penilaian formatif dilakukan terintegrasi dengan proses pembelajaran sehingga teknik penilaian formatif yang dapat dikembangkan diharapkan dapat mencakup ketiga aspek tersebut yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.