A. Tahap Persiapan
- Pastikan peserta didik paham perbedaan antara Read Aloud dan Think Aloud. Pengertian Read Aloud adalah aktivitas membaca menyenangkan dengan membacakan nyaring kalimat-kalimat dalam teks dengan intonasi dan pelafalan yang sesuai. Sementara Think Aloud adalah membunyikan apa yang ada dalam fikiran pembaca saat berusaha memahami teks, menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan terkait teks.
- Guru menyiapkan sumber belajar yang dapat berupa multimodal teks baik berupa teks cetak (buku, majalah, surat kabar, artikel, gambar, denah, tabel, dll) atau non cetak (artikel dalam internet, rekaman (audio), video, audio-video, dan narasumber) yang bersifat menarik, kontekstual, menantang dan memiliki beberapa kesulitan sehingga peserta didik bersemangat untuk menerapkan strategi Think Aloud.
- Dari sumber belajar yang telah dipilih, guru menandai bagian-bagian yang akan diberikan pemodelan Think Aloud.
B. Tahap Pelaksanaan
Penerapan strategi Think Aloud saat membaca teks dapat mengikuti tahapan yaitu sebelum membaca/ prereading (dalam rangka membangun konteks), tahap saat membaca (while reading), dan tahap setelah membaca (post reading). Ketiga tahap tersebut pada penerapan strategi "Think Aloud" harus dimodelkan kepada peserta didik dengan membunyikan secara nyaring tahapannya secara sistematis dan runut dengan menggunakan sejumlah kalimat pemantik baik berupa pertanyaan atau pernyataan.
- Tahap Sebelum Membaca (Prereading)
- Menentukan tujuan membaca
- Membaca untuk kesenangan secara mandiri tanpa ada tagihan tugas atau batasan waktu.
- Membaca akademik biasanya bertujuan untuk memahami isu-isu tertentu atau untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan penugasan.
- Apa tujuan dari membaca teks ini?
- Saya ingin mengetahui tentang ... dengan membaca teks ini.
- Saya ingin tahu jika ...
- Saya hanya akan mencari ... untuk ...
- Prediksi
- Saya kira saya bisa menduga apa yang terjadi berikutnya karena ...
- Dengan melihat gambar/ilustrasi dalam sampul buku, saya bisa menduga bahwa ...
- Pengarang ini biasanya menulis tentang ... dan biasanya akan ...
- Tahap Saat Membaca (While Reading)
- Pada saat mengidentifikasi informasi yang relavan dalam teks
- Informasi ini sudah pernah saya baca sebelumnya saat ...
- Saya ingin mengetahui tentang ... dengan membaca teks ini.
- Bagian ini tidak lengkap atau bahkan tidak masuk akal karena ...
- Menurut yang sudah pernah saya dengar/tonton/baca, bagian ini kurang ...
- Identifikasi kosa kata baru, kata kunci, dan/atau kata sulit dalam teks
- Kata atau phrasa ini berasal dari kata ... sehingga bermakna ... karena ...
- Kata ... ini merupakan kata asing yang berarti saya bisa mendapatkan maknanya lewat kamus
- Saya paham makna kata ini karena pada kalimat sebelumnya telah dijelaskan
- Mengidentifikasi bagian teks yang sulit dan atau membaca kembali teks yang dimaksud
- Ternyata pada bagian ... saya dapat menemukan alasan tentang ...
- Pokok fikiran dari paragraph ... bisa didapatkan dengan cara ...
- Ini mengingatkan saya akan ...
- Ini masuk akal ketika ...
- Membuat pertanyaan terkait isi teks dan hal-hal yang terkait dengan topik tersebut
- Mengapa teks ini begitu penting ketika saya harus belajar tentang ...
- Bagaimana kalimat ini membantu pemahaman saya?
- Membuat keterkaitan antar teks
- Sebelumnya saya pernah membaca/ mendengar/ menonton pembahasan yang sama tentang apa yang dibahas oleh teks ini.
- Saya pernah mengalaminya, sehingga saya yakin bahwa ...
- Tahap Setelah Membaca (Post Reading)
- Membuat ringkasan atau rangkuman
- Mengevalusi teks
- Mengubah teks dari satu modal ke modal lainnya
- Memilih, mengubah atau mengkombinasikan beragam teks multimodal
- Mengkomunikasikan konsep tertentu
Tahap ini dalam proses pembelajaran biasanya disebut juga dengan istilah apersepsi yang digunakan dalam rangka membangun konteks sebelum kegiatan membaca dilakukan. Tahap ini sangat penting karena dapat menyiapkan persepsi pembaca pada materi atau topik yang akan dipelajari. Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membangun konteks (prereading) antara lain:
Pembaca aktif hanya akan berfokus pada tujuan yang telah ditentukannya sendiri. Terdapat 2 (dua) tujuan umum dari membaca yaitu:
Tujuan khusus dari membaca diantaranya adalah membaca untuk mencari topik dari bacaan, membaca untuk mencari pokok bahasan dari paragraf dan atau membaca untuk mencari makna kata.
Kalimat pemantik yang dapat digunakan dapat berupa:
Sebelum membaca teks secara keseluruhan, pembaca sangat disarankan untuk melakukan teknik skimming yaitu membaca cepat dengan hanya membaca bagian penting atau utama dari sebuah teks yaitu judul, nama pengarang, nama penerbit, jumlah halaman, daftar isi, ilustrasi/ gambar, kata/ kalimat yang ditandai (cetak tebal, miring, garis bawah, diwarnai atau diberi tanda lainnya), kalimat utama paragraf, ringkasan/ abstrak/ sinopsis.
Kegiatan ini dimaksudkan agar pembaca mendapat gambaran tentang bagaimana dan dimana bagian-bagian penting terletak sehingga akan memudahkan pembaca menemukan jawaban atau mencapai tujuan dari membaca.
Kalimat pemantik yang dapat digunakan dapat berupa:
Pada tahap ini, jika mengikuti skema strategi literasi dalam pembelajaran maka guru memodelkan alur proses berpikir yang seharusnya dengan tahapan dan membunyikan kalimat pemantik sebagai berikut:
Dengan membuat visualisasi dengan mengaktifkan panca indra dan membuat inferensi
Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap ini antara lain:
Strategi Think Aloud dapat digunakan secara perorangan, berpasangan, dalam kelompok kecil atau secara bersamaan dalam ruang kelas baik selama tahap sebelum, saat dan setelah membaca dengan menggunakan daftar pertanyaan yang membantu peserta didik secara runut mengikuti alur berpikir ala Think Aloud. Guru dan peserta didik dapat menambahkan sejumlah pertanyaan atau kalimat pemantik yang dapat membantu dalam memahami teks lebih baik.
Sumber:
Seri Manual Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA
Strategi Think Aloud
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020